Government relations adalah seni berhubungan dengan berbagai lembaga
penentu kebijakan (eksekutif, legislatif) yang mempengaruhi perusahaan
pada level lokal, nasional maupun internasional. Frazier Moeore
memberikan asumsi tentang government relations sebagai berikut
a. Pemerintah dengan undang-undangnya, bisa melakukan banyak pembatasan bagi perusahaan, misal dengan kebijakan upah minimum, isu monopoli, pengekangan perdagangan, persaingan harga yang tidak sehat, transportasi, promosi dan aspek bisnis lainnya.
b. Hampir di setiap jalan bisnis dipengaruhi pemerintah yang menetapkan dan memaksakan peraturan bisnis dan menentukan iklim dimana bisnis harus berfungsi.
Hubungan dengan pemerintah (government relations) ditujukan untuk dapat memperlancar jalannya operasional perusahaan.
Pemerintah merupakan pihak yang berkuasa dapat memperlancar tetapi juga menghambat proses bisnis perusahaan oleh karena itu dalam hubungannya dengan pemerintah perlu membangun hubungan yang baik. Karena hubungan dengan pemerintah (government relations) memiliki tiga fungsi penting yang meliputi
a. Fungsi Prediksi (Predictable) : Hubungan ini dapat digunakan untuk memprediksi tentang kebijakan pemerintah hubungannya dengan preusan.
b. Penghitungan (Accountable) : Kondisi perusahaan harus dipertanggung-jawabkan. Kebijakan perusahaan mengenai pajak, insentif, perburuhan dan lain sebagainya sangat menentukan perusahaan.
c. Legislatif : Terkait dengan peraturan perundang-undangan. Pendekatan terhadap eksekutif dan legislatif sangat penting agar kebijakan pemerintah dan perundang-undangan dapat menjamin masa depan perusahaan.
Government relations memiliki tugas:
a. Menggali data dari pemerintah
b. Monitoring & interpretasi langkah-langkah pemerintah
c. Menyampaikan feed back dari perusahaan atas berbagai kebijakan pemerintah
d. Membangun posisi
e. Mendukung pemasaran
Government relations memiliki posisi yang penting bagi perusahaan, arti penting government relation adalah menciptakan keselarasan antara berbagai kebijakan pemerintah dengan perusahaan (investasi, kerja sama dagang, pajak dll, memberikan jaminan perlindungan disaat krisis dan mempercepat proses birokrasi atas berbagai kepentingan perusahaan
Hubungan dengan pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan lobbi dan negoisasi dengan pemerintah. Lobby merupakan kegiatan yang dilakukan secara informal untuk mendekati pemerintah sedangkan negoisasi merupakan kegiatan perundingan. Dalam berhubungan dengan pemerintah perlu mengadakan dua pendekatan yaitu secara resmi maupun tidak resmi.Lobby-lobby dalam government relation dalam dilakukan dalam bentuk:
a. Lobby langsung (konvensional)
Contoh : Mengadakan Pertemuan Langsung dengan pemerintah
b. Grass Roots Lobbying
Artinya melibatkan masyarakat atau massa untuk melakukan proses lobbying
Contoh : Memberikan argumen atau pengertian kepadapemerintah bahwa perusahaan ini memiliki hubungan atau kepentingan dengan public/masyarakat
c. Political Action Committees (PACs)
Artinya Melibatkan Masyarakat atau Massa namun dengan konsep yang formal dan adanya kemungkinan unsur politik.
a. Pemerintah dengan undang-undangnya, bisa melakukan banyak pembatasan bagi perusahaan, misal dengan kebijakan upah minimum, isu monopoli, pengekangan perdagangan, persaingan harga yang tidak sehat, transportasi, promosi dan aspek bisnis lainnya.
b. Hampir di setiap jalan bisnis dipengaruhi pemerintah yang menetapkan dan memaksakan peraturan bisnis dan menentukan iklim dimana bisnis harus berfungsi.
Hubungan dengan pemerintah (government relations) ditujukan untuk dapat memperlancar jalannya operasional perusahaan.
Pemerintah merupakan pihak yang berkuasa dapat memperlancar tetapi juga menghambat proses bisnis perusahaan oleh karena itu dalam hubungannya dengan pemerintah perlu membangun hubungan yang baik. Karena hubungan dengan pemerintah (government relations) memiliki tiga fungsi penting yang meliputi
a. Fungsi Prediksi (Predictable) : Hubungan ini dapat digunakan untuk memprediksi tentang kebijakan pemerintah hubungannya dengan preusan.
b. Penghitungan (Accountable) : Kondisi perusahaan harus dipertanggung-jawabkan. Kebijakan perusahaan mengenai pajak, insentif, perburuhan dan lain sebagainya sangat menentukan perusahaan.
c. Legislatif : Terkait dengan peraturan perundang-undangan. Pendekatan terhadap eksekutif dan legislatif sangat penting agar kebijakan pemerintah dan perundang-undangan dapat menjamin masa depan perusahaan.
Government relations memiliki tugas:
a. Menggali data dari pemerintah
b. Monitoring & interpretasi langkah-langkah pemerintah
c. Menyampaikan feed back dari perusahaan atas berbagai kebijakan pemerintah
d. Membangun posisi
e. Mendukung pemasaran
Government relations memiliki posisi yang penting bagi perusahaan, arti penting government relation adalah menciptakan keselarasan antara berbagai kebijakan pemerintah dengan perusahaan (investasi, kerja sama dagang, pajak dll, memberikan jaminan perlindungan disaat krisis dan mempercepat proses birokrasi atas berbagai kepentingan perusahaan
Hubungan dengan pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan lobbi dan negoisasi dengan pemerintah. Lobby merupakan kegiatan yang dilakukan secara informal untuk mendekati pemerintah sedangkan negoisasi merupakan kegiatan perundingan. Dalam berhubungan dengan pemerintah perlu mengadakan dua pendekatan yaitu secara resmi maupun tidak resmi.Lobby-lobby dalam government relation dalam dilakukan dalam bentuk:
a. Lobby langsung (konvensional)
Contoh : Mengadakan Pertemuan Langsung dengan pemerintah
b. Grass Roots Lobbying
Artinya melibatkan masyarakat atau massa untuk melakukan proses lobbying
Contoh : Memberikan argumen atau pengertian kepadapemerintah bahwa perusahaan ini memiliki hubungan atau kepentingan dengan public/masyarakat
c. Political Action Committees (PACs)
Artinya Melibatkan Masyarakat atau Massa namun dengan konsep yang formal dan adanya kemungkinan unsur politik.
Contoh Kasus GOVERNMENT RELATIONS
ETS-European Tissue Producers
Produsen Kertas Tissue Eropa
The European Tissue
Symposium atau yang biasa disingkat dengan ETS merupakan sebuah asosiasi
pertukaran. Pertama kali muncul pada area lingkungan Uni Eropa dan
Internasional di Brussels, Belgium dan diorganisir sebagai sebuah
asosiasi non-profit. Dari anggota yang terdaftar pada asosiasi ETS
tersebut, dapat dikatakan mewakili sebagian besar dari produsen produk
kertas tissue yang ada di seluruh eropa dan merupakan sekitar 90% dari
total produksi kertas tissue yang berada di dataran eropa. ETS sendiri
adalah merupakan sebuah asosiasi independen yang dapat menyatukan semua
tingkatan pengusaha ataupun produsen kertas tissue dengan memberikan
wadah untuk aspirasi dan juga perencanaan serta agenda untuk mencapai
keuntungan secara bersama dari semua anggota yang ada pada ETS.
Kasus yang ada
Perkembangan kekuatan
keseluruhan dari produk dan kategori the ETS tissue ini tengah
menghadapai ambang penolakan terhadap tempat dan slot yang ada pada
etalase penjualan yang ada pada pertokoan kecil dan besar. Yang
menghadapi masalah ini adalah yang ada pada level produk premium.
Perubahan ketertarikan pembeli yang bermula dari sebuah pertokoan besar
yang lengkap kepada pertokoan yang jauh lebih kecil dengan merek swasta
yang tentunya dapat memberikan potongan harga pada produk secara lebih
baik. Dari kasus yang ada tersebuh tentu dapat dilihat
bahwa sebuah projek komunikasi sangat diperlukan untuk melakukan
peningkatan kekuatan pada popularitas dari nilai atau keuntungan
tambahan yang ada pada produk kertas tissue premium tersebut untuk
ditujukan kepada konsumen dan juga penjual retail yang ada di eropa.
Penerapan Strategi
Dilihat dari latar
belakang dan kasus yang ada, tentu diperlukan sebuah komunikasi
menyeluruh yang tepat. Aplikasi dan implementasi sebuah strategi tentu
tidak hanya dan harus melibatkan dana yang besar dengan saluran
komunkasi yang banyak. Yang lebih penting dari semuanya adalah tentu
ketepatan dalam menentukan saluran komunikasi, tujuan dan tentu membuat
sebuah konten gagasan yang tepat dan juga terkait dengan objektif yang
ada. Yang akhirnya dilakukan oleh the ETS dan PRP (berasal dari Belgia)
adalah dengan mencoba mengoptimalisasikan sebuah kampanye yang
terintegrasi dan ditujukan kepada 500 manajer toko dan penjual retail
yang ada pada 19 negara yang ada di dataran Eropa. Bagian yang paling
ditekankan pada kampanye tersebut memerlukan cara untuk dapat menunjukan
dan mendemonstrasikan nilai-nilai dan keuntungan tambahan yang ada pada
produk premium yang mereka juga juga kepada penjual retail. Kampanye
tersebut dibangun dengan merancang strategi yang memiliki tiga
gelombang. Hal ini tentu dilakukan untuk dapat menguatkan peningkatan
kejelasan dan juga keberadaan. Setiap gelombang yang ada dari tiga
tersebut, masing masing akan didedikasikan untuk satu buat tipe produk.
Dua buat saluran media yang dipakai adalah, kampanye surat langsung
(Direct Mail) yang dipersonalisasikan dan juga hubungan dengan media
dengan pemilihan kunci pertukaran publikasi yang tepat pada setiap
pasar.
Untuk mencapai penempatan yang tepat, baik dan cepat mengenai informasi yang
ada pada media, PRP (Belgia) membawa masuk beberapa anggota dari Eropa
yang ada pada PRGN network, a.0. Industrie-Contact (Jerman), Cullen
Communications (Irlandia), SCR Relaciones Publicas (Spanyol) dan Peter
Sawell (UK). PRP adalah yang bertanggung jawab untuk menyunting semua
konten pesan dan juga materi yang ada pada kampanye tersebut. Selain itu
PRP juga merancang sebuah petunjuk-petunjuk untuk kedua belah pihak,
agency dan rekanan local dari para anggota yang ada pada ETS dan juga
untuk semua koordinasi dan pelaporan.
Beberapa elemen kunci pada kampanye:
- Pemetaan pada Pan-Eropa yang ada pada majalah pertukaran
- Mengumpulkan daftar klien yang ada pada anggota ETS
- Riset dan analisa pada projek khusus dan juga inovasi kasus yang relevan yang disediakan oleh anggota ETS
- Menyunting dokumen cetak dan surat langsung pribadi
- Penerjemahan
- Surat langsung yang ditujukan kepada 500 manajer penjual retail teratas
- Menyediakan petunjuk dan prosedur untuk PRGN sebagai perwakilan local ETS
- Koordinasi dengan kekuatan kategori kertas tissue ETS dan dengan perwakilan mereka yang ada pada pasar.
- Koordinasi dengan agen the PRGN
- Memonitor dan mengawasi semua hasil dan evaluasi yang ada dari kampanye cetak dan daring.
Hasil yang dicapai
Kampanye yang
dilakukan secara berkala dan tiga gelombang membuat sebuah perubahan dan
hasil yang pesat. Secara terintegrasi kampanye yang dilakukan dapat
mencakup semua area dan juga saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan
yang tepat mengenai objektif dan pemecahan masalah dari produk kertas
tissue premium yang ada. Pencapaian didapatkan dengan munculnya banyak
artikel yang ada pada pasar dan target yang dituju dengan angka lebih
dari 70% dari semua majalan petukaran yang dituju. Sementara itu juga
mendapat pencapaian keberadaan dan kemunculan yang ada pada media yang
masih terus berlangsung. Kampanye ini berhasil dengan baik sehingga
menghasilkan nilai keuntungan iklan secara keseluruhan yang mencapai
hampir 0.5 juta Euro.
Daftar Pustaka
http://agustocom.blogspot.com/2010/12/government-relations.html
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/14-rcm/1834-ikarindy
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/14-rcm/1834-ikarindy
Thank you...
BalasHapus